⤵Nasehat untuk yang sudah lama mengaji namun semakin jauh dari ilmu⤴

➖NASEHAT➖➖➖

Tanya:
Ana sudah mengaji sekitar sepuluh tahun (masya Allah, sudah mengaji sepuluh tahun, sudah lama, sudah sepuh), tapi ana merasa semakin menjauh (menjauh dari apa? menjauh dari ilmu atau dari apa?), apakah ada yang salah pada diri ana? Mohon nasehatnya!

Jawab:
💺Oleh Al Ustadz Abdul Haq Balikpapan hafizhahullah

☝Walhamdulillah, nikmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala ketika Allah mengenalkan kepada kita, dahwah salafiyah. Dan ini patut untuk disyukuri. Maka diantara cara untuk mensyukuri nikmat ini supaya hidayah ini tetap terjaga pada diri kita semenjak kita mengenalnya, maka hendaknya kita banyak berusaha untuk membekali diri kita dengan ilmu syari. Karena itu sebab utamanya seseorang bisa istiqamah.

❓Lalu bagaimana caranya seseorang bisa membekali dirinya dengan ilmu syari?

✔Ya rajin-rajin ta’im,
✔rajin-rajin mendengarkan ta’lim lewat majlis ilmu secara langsung,
✔datang,
✔duduk di masjid,
✔mendengarkan ta’lim,
✔atau menghadiri daurah,
✔atau mendengarkan kaset-kaset dari ceramah-ceramah ilmiyah dari asatidzah ahlussunnah yang mustaqimah, walhamdulillah.

🔑Ini diantara sebab utamanya yang bisa kita tempuh. Kita ingin terjaga hidayah ini pada diri kita, jaga ini.

⏩Kapan seorang mulai menjauh, menjauh dari majlis ilmu, maka sangat besar kemungkinan untuk futur. Jangankan sepuluh tahun, dua puluh tahun, tiga puluh tahun mengenal dakwah salafiyah, tapi disebabkan karena menjauh dari majlis ilmu, maka kondisinya bisa lebih parah dari sebelumnya, na’udzubillah dan itu fakta, kenyataan, di depan mata.🔎

💪Yang dulunya semangat, semangat, semangat, namun disebabkan karena fitnah dunia, menjauh dari majlis ilmu, sudah jarang ta’lim. Yang biasanya setiap hari, mulai berkurang sepekan sekali. Kemudian karena bergaul dengan teman-teman yang buruk, akhirnya mengentengkan masalah ta’lim.

📻”Wah, cukup lah mendengarkan lewat radio saja, ta’lim langsungnya sebulan sekali”

🔀Terus tambah sibuk, tambah sibuk

📝”Waduh sebulan sekali kayaknya terlalu sering, nanti saja lah, pas daurah, dua bulan sekali plus mendengarkan lewat radio”…kalau mendengarkan!

📻Sebagian, mendengarkan ta’lim lewat radio tidak konsen. Beda dengan ketika seorang langsng hadir di dalam majlis ilmu. Kalau lewat radio bagaimana? Banyak gangguannya, tidak usah jauh-jauh, yang di rumah saja, kita datangi ke sana anak-anak.

💧”Bi, anakmu nangis ini lho!”

🚩Wah, ya gantian, gendong, tinggalkan radionya.

🚗Yang mendengarkan radio di jalanan, tidak konsen. Konsennya nyetir, radio hidup, tapi tidak mendengarkan, tidak konsen, sayup-sayup sampai. Sehingga khawatir pemahamannya kurang, salah paham. Ya bagaimana bisa konsen, di depan mata banyak mobil seliweran, kalau dengerin ini, bisa nabrak.

🚲Atau yang naik sepeda motor, dengerkan ta’lim lewat radio ketika naik motor, asik dengerin, tahu-tahu “Jeder” (tabrakan, -red), tidak konsen. Sehingga yang paling utama, apabila seorang ingin menuntut ilmu, adalah hadir dalam majlis ilmu.

⚠Selama seorang memungkinkan dan diberikan kemudahan hadir, (maka, -red) hadir, jangan bermalas-malasan! Terlebih kepada ikhwanuna yang tinggal di areal ma’had, semangat! Nikmat kita di Balikpapan, nikmat luar biasa. Ikhwanuna sudah banyak, sudah ratusan.

🌍Di tempat lain, di kota lain, di pulau lain, sulit! Ada pemukiman ikhwan, satu, dua. Bertahun-tahun baru lima. Jama’ahnya satu shaf tidak penuh. Kita sekarang ini, full, luar biasa nikmat. Sehingga tambah semangat, kan begitu, bukan tambah kendor.

⚠”Waduh, sudah banyak yang ke masjid ya? Sudah terwakili” Sudah terwakili? Anda bagaimana? Jangan bersandar dengan orang lain.

⚠”Sudah banyak yang ta’lim, sudah terwakili”
⚠”Sudah banyak yang jama’ah, sudah terwakili”

Ya subhanallah, nikmat ini akan ditanya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
Masing-masing kita akan ditanya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala (QS At-Takaathur: 8)

🚧Jangan sampai kita termasuk orang yang muqoshirun, orang yang mengabaikan nikmat Allah Jalla Wa ‘Alla. Ini satu kiatnya, yaitu rajin-rajin ta’lim, itu intinya.
✅Yang kedua, banyak-banyak do’a, banyak-banyak berdo’a kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar diberikan istiqamah, sabar. Karena luar biasa, sabar itu tidak cuma ketika mendapatkan musibah, tidak mengeluh, tidak menggerutu, tidak  meronta-ronta, itu wajib betul. Tetapi termasuk kesabaran yang dituntut, adalah ketika seorang ingin taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, butuh kesabaran.

✅Dan yang ketiga, cari teman-teman yang shaleh, jauhi teman-teman yang buruk, yang melalaikan kita dari agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Itu saja, tidak usah banyak-banyak, banyak nanti kelupaan.

1⃣Rajin-rajin ta’lim,
2⃣banyak do’a,
3⃣cari teman-teman yang shaleh, dan sebab yang lainnya banyak.

📥🔊Download Audio disini
🌍http://www.thalabilmusyari.web.id/2015/08/nasehat-untuk-yang-sudah-l%5Btruncated by WhatsApp]

Tinggalkan komentar